Manusia memiliki kebutuhan yang bermacam-macam. Sebagai pelajar pasti anda membutuhkan buku tulis dan pensil, bukan? Jika anda amati bahan dasar buku dan pensil adalah kayu yang sudah melalui proses produksi. Kebutuhan buku tulis dan pensil yang terus meningkat tentu akan meningkatkan kebutuhan kayu sebagai bahan dasarnya. Keadaan ini menimbulkan masalah ekonomi, masalah tersebut berupa adanya kebutuhan yang tidak terbatas. sedangkat alat pemenuhan kebutuhan berupa barang dan jasa serba terbatas. Dengan demikian kebutuhan dapat didefninisikan sebagai cerminan adanya perasaan kekurangan dalam diri manusia yang ingin dipuaskan.
Ada dua penyebab kebutuhan manusia tidak terbatas. Pertama, jumlah manusia (penduduk) yang terus bertambah. Contohnya pada tahun 2000 penduduk Indonesia 200 juta jiwa, dengan jumlah penduduk sebanyak itu Indonesia membutuhkan beraas per hari sekitar 7.000 ton. pada 20066 penduduk Indonesia meningkat menjadi 220 juta jiwa dan beras yang dibutuhkan naik menjadi 12.000 ton. Kedua, kebutuhan setiap orang terus berkembang.
1. Jenis-jenis Kebutuhan
Beragamnya kebutuhan manusia dapat diklasifikasikan menurut tolak ukurnya, yaitu sebagai berikut.
Baca juga: Hak dan Hukum Merek
Baca juga: Hak dan Hukum Merek
a. Kebutuhan Menurut Tingkat Kepentingan
Berdasarkan tingkat kepentingannya, kebutuhan dapat dikelompokan menjadi kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan tersier.
1) Kebutuhan Primer
Makanan, Minuman, pakaian dan perumahan merupakan kebutuhan dasar manusia. Baik orang kaya maupun orang kaya membutuhkan keempat kebutuhan tersebut. Dapat dikatakan bahwa makanan, minuman, pakaian, dan perumahan merupakan kebutuhan primer, yaitu kebutuhan yang senantiasa harus dipenuhi (kebutuhan pokok).
2) Kebutuhan Sekunder
Seseorang yang telah memiliki rumah dan memiliki taraf kehidupan yang baik akan membeli barang-barang elektronik, seperti televisi dan kulkas. Pembelian barang tersebut bertujuan memenuhi kebutuhan sekunder. Kebutuhan sekunder merupakan kebutuhan yang dipenuhi setelah kebutuhan primer terpenuhi.
3) Kebutuhan Tersier
Seseorang yang memiliki pendapatan tinggi akan membeli mobil mewah dan perhiasan mahal karena barang-barang di rumahnya telah lengkap. Kebutuhan tersier biasanya dapat dipenuhi oleh orang-orang berpenghasilan tinggi. Kebutuhan tersier merupakan kebutuhan yang bersifat mewah (luks).
b. Kebutuhan Menurut Sifatnya
Berdasarkan sifatnya, kebutuhan manusia dikelompokan menjadi kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
1) Kebutuhan Jasmani
Seseorang yang melakukan aerobik akan merasakan tubuhnya menjadi segar dan sehat. Seseorang yang memakai pakaian akan merasakan tubuhnya lebih hangat. Oleh karena memiliki pengaruh terhadap jasmani seseorang. Olahraga dan pakaian termasuk kebutuhan jasmani. Kebutuhan jasmani merupakan kebutuhan yang lebih banyak dirasakan oleh fisik (raga) manusia.
2) Kebutuhan Rohani
Seseorang yang mendengar ceramah keagamaan, jiwanya akan merasa senang. Seseorang yang beribadah, jiwanya akan merasa tenang. Oleh karena memiliki pengaruh terhadap jiwa seseorang mendengarkan ceramah dan beribadah termasuk kebutuhan rohani. Kebutuhan rohani merupakan kebutuhan yang lebih banyak dirasakan oleh rohani (jiwa) manusia.
c. Kebutuhan Menurut Waktu Pemenuhan
Berdasarkan waktu atau saat pemenuhan, kebutuhan dapat dikelompokan menjadi kebutuhan sekarang dan kebutuhan yang akan datang.
1) Kebutuhan Sekarang
Kebutuhan obat bagi orang sakit,, kebutuhan makanan bagi orang lapar, dan kebutuhan pakaian seragam bagi pelajar merupakan contoh kebutuhan sekarang. Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan yang pemenuhannya harus dilakukan pada saat kebutuhan tersebut dirasakan. Dengan kata lain, waktu pemenuhannya tidak bisa ditunda.
2) Kebutuhan yang Akan Datang
Seorang remaja belum membutuhkan pernikahan. Meskipun keinginan untuk menikah sudah ada, tetapi remaja masih memerlukan persiapan mental dan materi. Dengan demikian, pernikahan bagi remaja termasuk kebutuhan yang akan datang. Kebutuhan yang akan datang merupakan kebutuhan yang pemenuhannya tidak harus dilakukan pada saat kebutuhan tersebut dirasakan. Dengan kata lain, waktu pemenuhannya dapat ditunda.
d. Kebutuhan Menurut Subjeknya
Berdasarkan subjeknya, kebutuhan dapat dikelompokan menjadi kebutuhan kelompok dan kebutuhan individu.
1) Kebutuhan Individu
Kebutuhan sikat gigi dalam lingkungan keluarga adalah kebutuhan individu. Meskipun kadang-kadang beberapa anggota keluarga memakai satu sikat gigi, tetapi dengan alasan kesehatan alangkah lebih baik jika setiap anggota keluarga sikat gigi masing-masing. Dengan demikian, sikat gigi termasuk kebutuhan individu. Kebutuhan individu merupakan kebutuhan yang dirasakan oleh seseorang secara individu (diri pribadi) dan pemenuhannya dilakukan secara individu.
2) Kebutuhan Kolektif
Jembatan dan jalan umum yang biasa anda lalui adalah kebutuhan kolektif. Pemakai jembatan dan jalan umum tidak hanya individu, tetapi orang banyak. Dengan demikian, jembatan dan jalan umum termasuk kebutuhan kolektif. Kebutuhan kolektif merupakan kebutuhan yang dirasakan oleh beberapa orang secara bersamaan dan pemenuhannya pun menyangkut banyak orang.
e. Kebutuhan menurut sumbernya
Berdasarkan sumbernya, kebutuhan dapat dikelompokan menjadi kebutuhan sosial dan kebutuhan psikologis.
1) Kebutuhan Sosial
Seorang ibu merasa iri melihat tetangganya memiliki mobil. Oleh karena merasa iri lalu dia membeli mobil yang harganya lebih mahal dari pada mobil yang dibeli oleh tetangganya tersebut. Kegiatan ibu tersebut dapat dikatakan melakukan pemenuhan kebutuhan karena pengaruh lingkungan sekitarnya (kebutuhan sosial). Kebutuhan sosial merupakan kebutuhan yang timbul karena pengaruh lingkungan sosial tempat seseorang hidup (berinteraksi).
2) Kebutuhan Psikologis
Seorang anak tentu memerlukan kasih sayang orang tuanya. Setiap manusia secara naruliah tentu memerlukan ketentraman hidup. Dengan demikian, kasih sayang orang tua dan ketentraman hidup termasuk kebutuhan psikologis. Kebutuhan psikologis merupakan kebutuhan yang timbul murni dari nurani seseorang.
2. Barang dan Alat Pemuas Kebutuhan
Barang, jasa, dan sumber ekonomi relatif terbatas. Hal ini berarti, barang, jasa, dan sumber ekonomi jumlahnya tidak cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan manusia. Contoh barang dan jasa, yaitu barang-barang konsumsi (makanan dan pakaian) atau lebih dikenal alat pemuas kebutuhan. Adapun contoh sumber ekonomi, antara lain modal, tenaga kerja, alam, dan tenaga ahli atau dikenal produksi.
Hampir semua barang di muka bumi adalah barang ekonomi, hanya sedikit barang bukan ekonomi (barang bebas). Contoh yang sekarang masih dianggap barang bebas, misalnya udara dan air laut, walaupun sebenarnya barang-barang tersebut kadang-kadang menjadi barang ekonomi di tempat lain. Misalnya, air bersih sangat dibutuhkan (berarti menjadi barang ekonomi) di pemukiman padat penduduk pada saat kemarau panjang.
Keragaman kebutuhan manusia diimbangi dengan keragaman benda pemuas kebutuhan. Keragaman benda pemuas kebutuhan ini lebih lanjut dapat diklasifikasikan menjadi sebagai berikut.
a. Barang menurut Kegunaan
Menurut kegunaannya, barang dapat dikelompokan menjadi barang produksi dan barang konsumsi.
1) Barang Produksi
Pabrik roti menggunakan gandum untuk membuat roti. Pabrik tekstil menggunakan mesin tekstil untuk memintal kain. Dalam hal inii, gandum dan mesin tekstil termasuk barang produksi. Barang produksi merupakan barang yang digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa lain.
2) Barang Konsumsi
Makanan seperti mie ayam, bakso, dan nasi goreng dapat anda konsumsi setelah anda membelinya dari pedagang. Pakaian jadi dapat anda konsumsi secara langsung setelah anda membelinya. Dengan demikian, barang yang anda konsumsi tersebut termasuk barang konsumsi. Barang konsumsi merupakan barang yang digunakan secara langsung (dikonsumsi) oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan.
b. Barang Menurut Hubungannya Dengan Barang Lain
Menurut hubungannya dengan barang lain, barang dapat dikelompokan menjadi barang substitusi dan barang komplementer.
1) Barang Substitusi
Pada saat gabah naik, penduduk miskin beralih mengkonsumsi jagung. Pada saat bus kota penuh dengan penumpang, konsumen beralih naik mikrolet. Dengan demikian, jagung dan mikrolet termasuk barang substitusi. Barang substitusi merupakan barang yang berfungsi sebagai pengganti barang lain.
2) Barang Komplementer
Kompor dapat digunakan jika ada minyak tanah atau gas. Minyak tanah dan gas dapat digunakan sebagai bahan bakar kompor. Dengan demikian, minyak tanah atau gas termasuk barang pelengkap (komplementer) kompor. Barang komplementer akan lebih berguna jika di gunakan secara bersama-sama. Barang komplementer merupakan barang yang berfungsi sebagai pelengkap barang lain.
c. Barang Menurut Kedudukannya dalam Proses Produksi
Menurut proses produksinya, barang dapat dikelompokan menjadi barang dasar, barang setengah jadi, dan barang penolong.
Baca juga: Pengertian Waralaba dan kemitraan dalam usaha waralaba (franchise)
1) Barang Dasar
Barang dasar merupakan barang yang belum diolah atau belum mengalami proses produksi. Barang dasara masih merupakan barang hasil proses alam, misalnya kayu, batubara, dan padi. Ketiga barang tersebut masih harus diolah agar dapat dikonsumsi manusia.
2) Barang Setengah Jadi
Barang Setengah jadi merupakan barang hasil pengelolaan barang sebelumnya. Barang ini juga digunakan untuk menghasilkan barang lebih lanjut. Contohnya benang sutra digunakan perusahaan tekstil untuk membuat kain sutra. Dengan demikian, benang sutra termasuk barang setengah jadi. Selain sebagai hasil pengolahan barang sebelumnya (serat sutra), benang sutra juga digunakan untuk menghasilkan barang lebih lanjut (kain sutra).
3) Barang Jadi
Barang jadi merupakan barang hasil produksi yang siap dikonsumsi. Barang yang termasuk jenis ini, yaitu sepatu, makanan kaleng, dan tas karena keempat barang tersebut dapat langsung dikonsumsi.
4) Barang Penolong
Untuk membuat roti, selain gandum sebagai bahan dasar, juga dibutuhkan gula, coklat, dan vanili. Ketiga barang tersebut akan menambah aroma roti yang dibuat. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa ketiga barang tersebut sebagao bahan (barang) penolong. Barang penolong merupakan barang pelengkap dalam suatu proses produksi.
d. Barang dalam Hubungannya dengan Perubahan Pendapatan Konsumen
Jika pendapatan konsumen berubah, arti penting sebuah barang juga mengalami perubahan. Berkaitan dengan adanya perubahan pendapatan terhadap suatu barang bagi konsumen, ada dua jenis barang yang memengaruhi pendapatan, yaitu barang superior dan barang inferior.
1) Barang Superior
Barang superior adalah barang yang jika pendapatan konsumen naik, dia akan membeli lebih banyak barang tersebut, contohnya adalah pakaian. Semakin tinggi pendapatan masyarakat, semakin meningkat permintaan masyarakat akan pakaian.
2) Barang inferior
Barang inferior adalah barang yang jika pendapatan konsumen naik, dia akan mengurangi pembelian barang tesebut. Contohnya, bagi orang miskin jika pendapatannya naik dia akan mengurangi pembelian gaplek karena sekarang ia mampu membeli beras.
Artikel lainnya:
b. Kebutuhan Menurut Sifatnya
Berdasarkan sifatnya, kebutuhan manusia dikelompokan menjadi kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
1) Kebutuhan Jasmani
Seseorang yang melakukan aerobik akan merasakan tubuhnya menjadi segar dan sehat. Seseorang yang memakai pakaian akan merasakan tubuhnya lebih hangat. Oleh karena memiliki pengaruh terhadap jasmani seseorang. Olahraga dan pakaian termasuk kebutuhan jasmani. Kebutuhan jasmani merupakan kebutuhan yang lebih banyak dirasakan oleh fisik (raga) manusia.
2) Kebutuhan Rohani
Seseorang yang mendengar ceramah keagamaan, jiwanya akan merasa senang. Seseorang yang beribadah, jiwanya akan merasa tenang. Oleh karena memiliki pengaruh terhadap jiwa seseorang mendengarkan ceramah dan beribadah termasuk kebutuhan rohani. Kebutuhan rohani merupakan kebutuhan yang lebih banyak dirasakan oleh rohani (jiwa) manusia.
c. Kebutuhan Menurut Waktu Pemenuhan
Berdasarkan waktu atau saat pemenuhan, kebutuhan dapat dikelompokan menjadi kebutuhan sekarang dan kebutuhan yang akan datang.
1) Kebutuhan Sekarang
Kebutuhan obat bagi orang sakit,, kebutuhan makanan bagi orang lapar, dan kebutuhan pakaian seragam bagi pelajar merupakan contoh kebutuhan sekarang. Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan yang pemenuhannya harus dilakukan pada saat kebutuhan tersebut dirasakan. Dengan kata lain, waktu pemenuhannya tidak bisa ditunda.
2) Kebutuhan yang Akan Datang
Seorang remaja belum membutuhkan pernikahan. Meskipun keinginan untuk menikah sudah ada, tetapi remaja masih memerlukan persiapan mental dan materi. Dengan demikian, pernikahan bagi remaja termasuk kebutuhan yang akan datang. Kebutuhan yang akan datang merupakan kebutuhan yang pemenuhannya tidak harus dilakukan pada saat kebutuhan tersebut dirasakan. Dengan kata lain, waktu pemenuhannya dapat ditunda.
d. Kebutuhan Menurut Subjeknya
Berdasarkan subjeknya, kebutuhan dapat dikelompokan menjadi kebutuhan kelompok dan kebutuhan individu.
1) Kebutuhan Individu
Kebutuhan sikat gigi dalam lingkungan keluarga adalah kebutuhan individu. Meskipun kadang-kadang beberapa anggota keluarga memakai satu sikat gigi, tetapi dengan alasan kesehatan alangkah lebih baik jika setiap anggota keluarga sikat gigi masing-masing. Dengan demikian, sikat gigi termasuk kebutuhan individu. Kebutuhan individu merupakan kebutuhan yang dirasakan oleh seseorang secara individu (diri pribadi) dan pemenuhannya dilakukan secara individu.
2) Kebutuhan Kolektif
Jembatan dan jalan umum yang biasa anda lalui adalah kebutuhan kolektif. Pemakai jembatan dan jalan umum tidak hanya individu, tetapi orang banyak. Dengan demikian, jembatan dan jalan umum termasuk kebutuhan kolektif. Kebutuhan kolektif merupakan kebutuhan yang dirasakan oleh beberapa orang secara bersamaan dan pemenuhannya pun menyangkut banyak orang.
e. Kebutuhan menurut sumbernya
Berdasarkan sumbernya, kebutuhan dapat dikelompokan menjadi kebutuhan sosial dan kebutuhan psikologis.
1) Kebutuhan Sosial
Seorang ibu merasa iri melihat tetangganya memiliki mobil. Oleh karena merasa iri lalu dia membeli mobil yang harganya lebih mahal dari pada mobil yang dibeli oleh tetangganya tersebut. Kegiatan ibu tersebut dapat dikatakan melakukan pemenuhan kebutuhan karena pengaruh lingkungan sekitarnya (kebutuhan sosial). Kebutuhan sosial merupakan kebutuhan yang timbul karena pengaruh lingkungan sosial tempat seseorang hidup (berinteraksi).
2) Kebutuhan Psikologis
Seorang anak tentu memerlukan kasih sayang orang tuanya. Setiap manusia secara naruliah tentu memerlukan ketentraman hidup. Dengan demikian, kasih sayang orang tua dan ketentraman hidup termasuk kebutuhan psikologis. Kebutuhan psikologis merupakan kebutuhan yang timbul murni dari nurani seseorang.
2. Barang dan Alat Pemuas Kebutuhan
Barang, jasa, dan sumber ekonomi relatif terbatas. Hal ini berarti, barang, jasa, dan sumber ekonomi jumlahnya tidak cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan manusia. Contoh barang dan jasa, yaitu barang-barang konsumsi (makanan dan pakaian) atau lebih dikenal alat pemuas kebutuhan. Adapun contoh sumber ekonomi, antara lain modal, tenaga kerja, alam, dan tenaga ahli atau dikenal produksi.
Hampir semua barang di muka bumi adalah barang ekonomi, hanya sedikit barang bukan ekonomi (barang bebas). Contoh yang sekarang masih dianggap barang bebas, misalnya udara dan air laut, walaupun sebenarnya barang-barang tersebut kadang-kadang menjadi barang ekonomi di tempat lain. Misalnya, air bersih sangat dibutuhkan (berarti menjadi barang ekonomi) di pemukiman padat penduduk pada saat kemarau panjang.
Keragaman kebutuhan manusia diimbangi dengan keragaman benda pemuas kebutuhan. Keragaman benda pemuas kebutuhan ini lebih lanjut dapat diklasifikasikan menjadi sebagai berikut.
a. Barang menurut Kegunaan
Menurut kegunaannya, barang dapat dikelompokan menjadi barang produksi dan barang konsumsi.
1) Barang Produksi
Pabrik roti menggunakan gandum untuk membuat roti. Pabrik tekstil menggunakan mesin tekstil untuk memintal kain. Dalam hal inii, gandum dan mesin tekstil termasuk barang produksi. Barang produksi merupakan barang yang digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa lain.
2) Barang Konsumsi
Makanan seperti mie ayam, bakso, dan nasi goreng dapat anda konsumsi setelah anda membelinya dari pedagang. Pakaian jadi dapat anda konsumsi secara langsung setelah anda membelinya. Dengan demikian, barang yang anda konsumsi tersebut termasuk barang konsumsi. Barang konsumsi merupakan barang yang digunakan secara langsung (dikonsumsi) oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan.
b. Barang Menurut Hubungannya Dengan Barang Lain
Menurut hubungannya dengan barang lain, barang dapat dikelompokan menjadi barang substitusi dan barang komplementer.
1) Barang Substitusi
Pada saat gabah naik, penduduk miskin beralih mengkonsumsi jagung. Pada saat bus kota penuh dengan penumpang, konsumen beralih naik mikrolet. Dengan demikian, jagung dan mikrolet termasuk barang substitusi. Barang substitusi merupakan barang yang berfungsi sebagai pengganti barang lain.
2) Barang Komplementer
Kompor dapat digunakan jika ada minyak tanah atau gas. Minyak tanah dan gas dapat digunakan sebagai bahan bakar kompor. Dengan demikian, minyak tanah atau gas termasuk barang pelengkap (komplementer) kompor. Barang komplementer akan lebih berguna jika di gunakan secara bersama-sama. Barang komplementer merupakan barang yang berfungsi sebagai pelengkap barang lain.
c. Barang Menurut Kedudukannya dalam Proses Produksi
Menurut proses produksinya, barang dapat dikelompokan menjadi barang dasar, barang setengah jadi, dan barang penolong.
Baca juga: Pengertian Waralaba dan kemitraan dalam usaha waralaba (franchise)
1) Barang Dasar
Barang dasar merupakan barang yang belum diolah atau belum mengalami proses produksi. Barang dasara masih merupakan barang hasil proses alam, misalnya kayu, batubara, dan padi. Ketiga barang tersebut masih harus diolah agar dapat dikonsumsi manusia.
2) Barang Setengah Jadi
Barang Setengah jadi merupakan barang hasil pengelolaan barang sebelumnya. Barang ini juga digunakan untuk menghasilkan barang lebih lanjut. Contohnya benang sutra digunakan perusahaan tekstil untuk membuat kain sutra. Dengan demikian, benang sutra termasuk barang setengah jadi. Selain sebagai hasil pengolahan barang sebelumnya (serat sutra), benang sutra juga digunakan untuk menghasilkan barang lebih lanjut (kain sutra).
3) Barang Jadi
Barang jadi merupakan barang hasil produksi yang siap dikonsumsi. Barang yang termasuk jenis ini, yaitu sepatu, makanan kaleng, dan tas karena keempat barang tersebut dapat langsung dikonsumsi.
4) Barang Penolong
Untuk membuat roti, selain gandum sebagai bahan dasar, juga dibutuhkan gula, coklat, dan vanili. Ketiga barang tersebut akan menambah aroma roti yang dibuat. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa ketiga barang tersebut sebagao bahan (barang) penolong. Barang penolong merupakan barang pelengkap dalam suatu proses produksi.
d. Barang dalam Hubungannya dengan Perubahan Pendapatan Konsumen
Jika pendapatan konsumen berubah, arti penting sebuah barang juga mengalami perubahan. Berkaitan dengan adanya perubahan pendapatan terhadap suatu barang bagi konsumen, ada dua jenis barang yang memengaruhi pendapatan, yaitu barang superior dan barang inferior.
1) Barang Superior
Barang superior adalah barang yang jika pendapatan konsumen naik, dia akan membeli lebih banyak barang tersebut, contohnya adalah pakaian. Semakin tinggi pendapatan masyarakat, semakin meningkat permintaan masyarakat akan pakaian.
2) Barang inferior
Barang inferior adalah barang yang jika pendapatan konsumen naik, dia akan mengurangi pembelian barang tesebut. Contohnya, bagi orang miskin jika pendapatannya naik dia akan mengurangi pembelian gaplek karena sekarang ia mampu membeli beras.
Artikel lainnya:
- Menerapkan prinsip-prinsip pelayanan prima
- Pelanggan dan jenis-jenis pelanggan
- Peran dan Fungsi Usaha Ritel
Kebutuhan Manusia, Barang dan Alat Pemuas Kebutuhan | Ekonomi
4/
5
Oleh
Handi Wijayadi