Dalam dunia Bisnis, komunikasi termasuk faktor yang penting bagi pencapaian tujuan organisasi. Seseorang pimpinan perusahaan harus berkomunikasi dengan bawahannya, baik dalam suatu rapat kerja ataupun membuat persetujuan berbagai surat-surat bisnis, maupun ketika melakukan negosiasi sehingga mendapatkan kesepakatan berupa kerja sama dengan pihak luar. Demikian juga dengan karyawan, mereka saling berkomunikasi antar teman sejawat, berkomunikasi dengan atasan, bahkan petugas pelayanan melakukan komunikasi dengan pelanggan. Jika jalinan komunikasi berjalan baik, suasana kerja akan menyenangkan, dan citra perusahaan di mata pelanggan pun akan baik. Dengan suasana kerja yang demikian, akan dapat diharapkan hasil kerja yang memuaskan, dan tujuan utam dari organisasi bisnis dapat tercapai.
Komunikasi adalah proses yang melibatkan seseorang untuk menggunakan tanda-tanda (alamiah atau universal) berupa simbol-simbol (berdasarkan perjanjian manusia) verbal atau nonverbal yang disadari atau tidak disadari yang bertujuan untuk memengaruhi sikap orang lain. Secara sederhana, pengertian komunikasi adalah rangkaian proses pengalihan informasi dari satu orang kepada orang lain dengan maksud tujuan tertentu. Komunikasi dapat terjadi dalam bentuk komunikasi verbal maupun komunikasi nonverbal.
1. Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal adalah bentuk komunikasi yang disampaikan kepada pihak lain, baik melalui tulisan maupun lisan. Komunikasi verbal dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Berbicara dan Menulis (Speaking and Writing)
Tidak semua pesan dapat disampaikan secara lisan dengan tepat. Pesan yang penting dan kompleks umumnya disampaikan dengan menggunakan tulisan. Tulisan untuk tujuan bisnis dapat berupa surat perjanjian kontrak kerja, laporan kerja maupun memo.
b. Mendengarkan dan Membaca (Listening and Reading)
Pada umumnya orang lebih suka memperoleh atau mendapatkan informasi daripada menyampaikan informasi. Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang terjadi dua arah. Untuk itu, Keterampilan mendengar dan membaca sangat diperlukan.
2. Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal adalah bentuk komunikasi yang menggunakan bahasa isyarat atau bahasa diam (silent language) atau bahasa tubuh (body language). Allan pease (penulis buku-buku psikologi) menguraikan, bahasa tubuh juga terdiri kata-kata, kalimat, dan juga tanda baca. Setiap gerakan tubuh dapat diumpamakan dengan satu kata. Sebagai contoh, mengangguk untuk menyatakan persetujuan, mengepalkan tangan untuk menyatakan kemarahan, dan sebagainya.
Pemberian arti terhadap kode nonverbal sangat dipengaruhi oleh sistem sosial budaya dari masyarakat yang menggunakannya. Misalnya, di Indonesia mengangkat jempol berarti terbaik, tetapi ini berarti tidak senonoh di Italia. Contoh lainnya, di Amerika, membuat lingkaran dengan ibu jari dan telunjuk sementara ketiga jari lainnya berdiri, mengandung arti 'oke', namun di Paris mengandung arti 'kamu tidak berharga', sementara di Jepang dan Filipina isyarat ini berarti 'uang'.
Komunikator yang kreatif tentu saja memiliki beberapa alat komunikasi untuk menyampaikan kata yang membentuk arti, bagaimana mengubah situasi menjadi lebih menarik, memperkuat kata-kata dengan gerak isyarat dan tindakan sehingga mampu menghidupkan suasana. Jika berbicara seseorang hanya mengandalkan kata-kata lisan saja, tanpa disertai dengan ekspresi wajah, gerak tubuh serta penampilan yang lugu atau kaku, tentunya sangat membosankan dan monoton. Tingkah laku nonverbal yang sering mewarnai komunikasi adalah sebagai berikut.
a. Kinetik
Perilaku kinetik meliputi gerak tubuh, seperti gerakan badan, gerakan anggota tubuh, ekspresi wajah, dan gerak mata.
b. Paraguistik
Paraguistik adalah jenis komunikasi yang berkaitan dengan cara seseorabng mengucapkan atau menyampaikan pembicaraan dan sekaligus menunjukan keadaan emosi dan sikapnya.
c. Proksemik
Proksemik adalah keterkaitan individu yang berhubungan dengan keadaan diri dalam lingkungan atau ruang, contohnya:
Fungsi Komunikasi
Fungsi komunikasi secara umum antara lain sebagai berikut.
Perilaku kinetik meliputi gerak tubuh, seperti gerakan badan, gerakan anggota tubuh, ekspresi wajah, dan gerak mata.
b. Paraguistik
Paraguistik adalah jenis komunikasi yang berkaitan dengan cara seseorabng mengucapkan atau menyampaikan pembicaraan dan sekaligus menunjukan keadaan emosi dan sikapnya.
c. Proksemik
Proksemik adalah keterkaitan individu yang berhubungan dengan keadaan diri dalam lingkungan atau ruang, contohnya:
- Pengaturan perlengkapan ruangan (meja, kursi),
- Pengaturan posisi tempat duduk, dan
- Pengaturan jarak antara komunikator dengan komunikan
Fungsi Komunikasi
Fungsi komunikasi secara umum antara lain sebagai berikut.
- Informasi, seseorang dapat mengetahui keadaan yang terjadi di luar dirinya melalui kegiatan menyimpan data, fakta, opini dan komentar.
- Sosialisasi, menyediakan dan mengajarkan ilmu pengetahuan, cara bersikap sesuai dengan nilai-nilai yang ada.c. Motivasi, Mendorong seseorang untuk mengikuti kemajuan orang lain melalui apa yang mereka baca, lihat, dan dengar.
- Bahan diskusi, komunikasi menyediakan informasi untuk mencapai persetujuan dalam hal perbedaan pendapat yang menyangkut orang banyak.
- Pendidikan, Komunikasi membuka kesempatan untuk memperoleh pendidikan secara luas, formal maupun informal.
- Memajukan kebudayaan, komunikasi dapat menyebarkan hasil-hasil kebudayaan melalui media massa, aneka program siaran atau penerbit buku.
- Hiburan, melalui berbagai macam cara atau media, komunikasi telah banyak dijadikan alat hiburan dalam rumah tangga.
- Integrasi, Menjembatani perbedaan antarsuku bangsa maupun antarbangsa dalam upaya memperkokoh hubungan dan pemerataan informasi.
Estetika Berbicara
Seorang komunikator harus dapat menggunakan estetika berbicara untuk menarik perhatian lawan bicara/ komunikan. estetika berbicara di antaranya terdiri dari beberapa hal sebagai berikut.
Setiap kata diucapkan dengan jelas dan tepat, Jangan ragu-ragu karena justru akan menimbulkan ketidakjelasan.
Sampaikan materi pembicaraan dengan tidak monoton (berirama). Berikan tekanan pada kata-kata atau kalimat tertentu yang dianggap penting.
Komunikator harus bersemangat dalam menyampaikan materi pembicaraan, sehingga komunikan akan terbawa semangat untuk mendengarkan.
Gunakan nada suara yang cukup terdengar oleh lawan bicara. Hindari menggunakan nada suara yang tinggi ataupun nada suara rendah.
Gunakan ekspresi wajah dan tubuh yang sesuai dengan isi pembicaraan.
Selain yang disebutkan diatas, hendaknya seorang komunikator jangan memotong pembicaraan orang lain dan memonopoli pembicaraan.
Unsur-Unsur Komunikasi
Terdapat beberapa unsur dalam proses komunikasi. Jika salah satu dari unsur tersebut tidak ada, proses komunikasi tidak dapat berlangsung dengan baik. Komunikasi terdiri dari 5 (lima) unsur, yaitu sebagai berikut.
Setiap kata diucapkan dengan jelas dan tepat, Jangan ragu-ragu karena justru akan menimbulkan ketidakjelasan.
Sampaikan materi pembicaraan dengan tidak monoton (berirama). Berikan tekanan pada kata-kata atau kalimat tertentu yang dianggap penting.
Komunikator harus bersemangat dalam menyampaikan materi pembicaraan, sehingga komunikan akan terbawa semangat untuk mendengarkan.
Gunakan nada suara yang cukup terdengar oleh lawan bicara. Hindari menggunakan nada suara yang tinggi ataupun nada suara rendah.
Gunakan ekspresi wajah dan tubuh yang sesuai dengan isi pembicaraan.
Selain yang disebutkan diatas, hendaknya seorang komunikator jangan memotong pembicaraan orang lain dan memonopoli pembicaraan.
Unsur-Unsur Komunikasi
Terdapat beberapa unsur dalam proses komunikasi. Jika salah satu dari unsur tersebut tidak ada, proses komunikasi tidak dapat berlangsung dengan baik. Komunikasi terdiri dari 5 (lima) unsur, yaitu sebagai berikut.
- Communicator (komunikator), yaitu orang atau pihak yang mengirim informasi. Sebagai pengirim berita atau pesan, komunikator harus berusaha mengemukakan hal-hal yang terkandung dalam pikirannya dengan baik sehingga pesan mudah dipahami. Komunikator juga harus memerhatikan kepad siapa pesan/berita disampaikan, dengan mempertimbangkan tingkat pengetahuan dan pengalaman pihak penerima pesan.
- Communicatee (komunikan), yaitu orang atau pihak penerima pesan. Penerima pesan tentunya harus menafsirkan pesan atau berita yang diterima seperti apa yang dimaksud oleh pengirim pesan.
- Messages, yaitu informasi, berita, atau pesan yang dikirim. Isi pesan atau berita harus jelas sehingga yang dimaksud komunikator dapat diterima oleh komunikan. Pesan disampaikan dalam berbagai bentuk, seperti perintah, permintaan, pendapat, saran, atau usul, baik secara lisan maupun tulisan dalam bentuk gambar, kode, dan sebagainya.
- Transmits, yaitu prosedur pengirim pesan. Prosedur pengirim pesan adalah proses pengiriman pesan menyangkut sarana dan media yang dipakai dalam mengirim pesan atau berita, tergantung pada jenis dan sifat berita atau pesan yng akan disampaikan.
- Responses, yaitu reaksi, umpan balik (feedback), atau tanggapan dari komunikan. Dengan adanya respons dari penerima berita, komunikator dapat mengetahui apakah berita yang dikirim dapat dimengerti oleh komunikan. Sehingga terjadi two ways communication atau proses komunikasi dua arah.
Bagan alur komunikasi |
Proses komunikasi pada hakikatnya adalah menyampaikan pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Pikiran dapat merupakan gagasan, informasi, opini, dan lain-lain yang muncul dari benaknya. Perasaan dapat berupa keyakinan, kepastian, keragu-raguan, kekhawatiran, kemarahan, keberanian, dan sebagainya yang timbul dari lubuk hati.
Komunikasi Verbal dan Nonverbal, Fungsi Komunikasi dan Estetika Berbicara - Unsur-unsur Komunikasi
4/
5
Oleh
Handi Wijayadi